STRATEGI DAN TAKTIK PERANG



Langit dan Bumi,
Sun Tzu menerangkan bahwa Langit adalah kondisi siang dan malam, panas dan dingin, masa dan musim sedangkan Bumi terdiri dari jarak, besar dan kecil, aman dan bahaya, tanah terbuka dan lorong sempit, serta kemungkinan hidup dan mati.

kedisiplinan sangat penting tidak hanya untuk mensukseskan sebuah tujuan namun juga menjaga agar tidak ada superioritas yang tidak terkendali yang muncul dan menjadi senjata makan tuan.

Ketika musuh tenang, ia sanggup membuatnya kelelahan.
Ketika musuh kenyang, ia sanggup membuatnya kelaparan.
Ketika musuh diam, ia sanggup membuatnya bergerak.
Semua ini bisa dilaksanakan karena ia muncul di titik-titik di mana musuh harus tergesa-gesa mempertahankannya.
Bahwa ia bisa menempuh jarak tanpa kelelahan, adalah karena ia menempuh jalan di mana tidak terdapat musuh.
Bahwa ia bisa merebut apa yang ia serang, adalah karena ia hanya menyerang tempat yang paling mudah untuk diserang.
Bahwa ia pasti meraih sukses dalam mempertahankan apa yang ia pertahankan, adalah karena ia mempertahankan tempat yang harus diserang musuh dengan tergesa-gesa.
Oleh karenanya, terhadap mereka yang terampil dalam menyerang, musuh tidak tahu di mana harus bertahan.
dan terhadap mereka yang terampil dalam bertahan, musuh tidak tahu di mana harus menyerang.
Betapa tidak kentara dan tidak terasa sehingga ia tidak meninggalkan jejak.
Betapa misterius ia sehingga tidak terdengar.
Demikianlah,
Ia menguasai nasib musuhnya.
Serangannya takkan tertahankan kalau ia terjun ke titik-titik terlemah musuh.
Ia tidak bisa dikalahkan ketika menarik diri karena ia bergerak gesit.
Demikianlah,
kalau ia mau bertempur, musuh dipaksa bertempur walaupun ia aman di tempat berlindungnya, ini adalah karena ia serang posisi yang harus dipertahankan musuhnya.
Kalau ia tidak mau bertempur, ia bisa mencegah musuh bertempur walaupun batas perkemahannya sudah nyata, ini karena ia mengalihkan musuh dari tempat yang di tujunya.


Sun Tzu mengajarkan dua tataran seni perang, yaitu tataran strategi dan tataran taktik. 
Tataran strategi lebih berupa fondasi untuk memenangkan persaingan, sedangkan tataran praktis, membahas bagaimana response kita terhadap situasi yang berbeda, response kita bagaimana memanfaatkan kesempatan (opportunity) atau ancaman yang tiba-tiba muncul. Dengan demikian, strategi lebih bersifat konstan, berupa dasar yang konsisten apapun situasinya, sementara taktik lebih situasional. Terdapat tiga prinsip strategi, yakni commitment, observation dan preparation.

Jadi di sini dikatakan: Ia yang mengenal pihak lain (musuh) dan mengenal dirinya sendiri, tidak akan dikalahkan dalam seratus pertempuran. Ia yang tidak mengenal pihak lain (musuh) tetapi mengenal dirinya sendiri memiliki suatu peluang yang seimbang untuk menang atau kalah. Ia yang tidak mengenal pihak lain (musuh) dan dirinya sendiri cenderung kalah dalam setiap pertempuran.Jadi bertempur dalam seratus pertempuran dan memenangkan seratus kemenangan bukanlah suatu cerminan strategi yang paling hebat. Kemampuan untuk mengalahkan musuh tanpa pertempuran sama sekali adalah cerminan strategi yang paling hebat.

Komandan perang yang efektif mengalahkan musuhnya tanpa berperang, merebut kota musuh tanpa menyerbunya dan memenangkan pertempuran tanpa perang berlarut larut.

Strategi terbaik adalah memenangkan semua pepeangan tanpa bertempur.
Taklukkan Musuh-Musuh Anda, Dukung Teman-Teman Anda, dan Kobarkan...Seni Perang Korporasi Sejati
Sun Tzu berkata bahwa pejuang terbaik adalah mereka yang cukup siap, cukup kuat, dan cukup bijaksana untuk sama sekali tidak bertempur.
Dalam perjalanan hidup Jenderal Sun Tzu dikisahkan bahwa strategi
perang untuk mencapai kemenangan itu bisa berubah detik demi detik,
demi mengimbangi atau menganntisipasi perubahan strategi musuh.
Strategi ini berpijak pada dasar pemikiran bahwa cara terbaik untuk
menang perang adalah dengan menguasai kemampuan membaca jalan pikiran
ahli strategi musuh. Dan barangsiapa mengetahui jalan pikir musuh dan
mengetahui titik-titik kelemahannya, dipastiikan dia bisa memenangkan
adu strategi tersebut.
Namun setiap strategi pasti mengandung risiko. Dan strategi peran
Sun Tzu ditegaskan adanya prinsip mendasar yang mengatakan, "Kemenangan
besar hanya bisa dilakukan orang yang berani ambil risiko besar".
Prinsip ini menegaskan bahwa tanpa keberanian mengambil taktik berisiko
besar, maka kemenangan besar sulit diraih. Inilah inti dari strategi
perang Sun Tzu yang mensinergikan antara strategi perang yang cerdik
dan matang dengan keberanian mengambil risiko besar demi kemenangan
yang besar pula.

11 komentar:

  1. Setau saya strategi suntzu malah meminimalkan resiko tapi memenangkan perang dengan cepat dan yang diandalkan adalah adaptasi,efektif dan efisien suntzu mengulas tentang intelegent dengan detail sebab dia ingin memastikan kemenangan sebelum perang dimulai mohon maaf atas komen saya apabila kurang sopan dan kurang berkenan

    BalasHapus
    Balasan
    1. siip gan mantap tuh ringkasannya, yang baru saya dengar ada kata adaptasi. tapi ya bagus sih. cuman kurang satu kalimat dalam ringkasan ente. perang bukanlah hal mainan. makannya guru sun berkata. lebih baik mengalahkan musuh tanpa berperang. .

      Hapus
  2. yah payah dah saya baru paham tapi dikit-dikit. payah dah. lama loading

    BalasHapus
  3. Yang baik adalah menguasai lawan tetapi tidak mengusai hak haknya, biarkan mereka merasa bahwa mereka bersalah dan pada akhirnya mereka akan mengikuti kita dan menjadi bagian dari kita/ bersekutu , sehingga kekuatan akan berlipat lipat

    BalasHapus
  4. Kuncinya ada pada kedisiplinan dan etos kerja,,,

    BalasHapus